Hirarki si-Maslow


Tak sengaja membuka notes lama di experia ini, kalo tak salah catatan ketika Ramadhan 1434H kemaren.

Image

Mencoba tuk mengingat ihwal sumber notes ini siapa. *loading. Ahaaa, kalo tak salah ceramah ust Yuwono ketika memberikan kuliah bada zuhur di masjid Aqobah. Tak sempat nyatat saat itu dikarenakan saking terpukaunya saya dengan penyampain beliau saat itu. *tsah. Cuma ada kata diatas, apalah maksudnya. Ujung-ujungnya mbah gugel-lah menjadi referensi tercepat & (hampir) terpercaya. Its bout psikologi manusia. *eeehhmmm.

Hirarki si Maslow ini berbentuk piramida, isinya menampilkan kebutuhan manusia. Ada 5 jenis kebutuhan manusia menurut si doi. Bermula dari yang dasar (basicly) hingga memuncak ke paling atas, yaitu being needs. Penjelasanya udah banyak di gugel, silahkan mampir disono aja yaa. Tertarik mungkin ke-being needs tadi, yaitu kepada aktualisasi diri. Persis seperti yang ada di notes saya diatas. 

###

Maslow melakukan sebuah studi kualitatif dengan metode analisis biografi guna mendapat gambaran jelas mengenai aktualisasi diri. Dia menganalisis riwayat hidup, karya, dan tulisan sejumlah orang yang dipandangnya telah memenuhi kriteria sebagai pribadi yang beraktualisasi diri. Termasuk dalam daftar ini adalah Albert Einstein, Abraham Lincoln, William James, dam Eleanor Roosevelt.

Berdasarkan berbagai kualifikasi yang ‘amat sulit’ tersebut, maka tidaklah heran kalau masih sedikit orang di dunia ini yang mencapai level aktualisasi diri tersebut. Bahkan Maslow mengatakan bahwa jumlah orang-orang yang telah beraktualisasi diri tidaklah lebih dari dua persen saja dari seluruh populasi dunia! Bagaimana dengan kita? sudahkah maksimal? atau belum sama sekali? Tidak usah terlalu dipikirkan. Bagi yang telah bisa mencapai taraf aktualisasi diri memang bagus, tetapi untuk sekadar bisa merasa bahagia dan menikmati hidup, kita hanya perlu menjadi diri sendiri apa adanya dan bermanfaat bagi orang lain. Wallahu’alam.